Berusaha memberikan manfaat dalam memberdayakan masyarakat.

Posts tagged ‘ciri-ciri sociopreneur’

Jadi Sociopreneur? Mudah kok!

Heyhoo! Salam Wirausaha! 😀

Waah sudah hari ke 19 di tahun 2012 nih. Yuk kita memasang targetan yang super! Yaitu… jadi sociopreneur! Jadi socioprenur bukanlah hal yang sulit. Kita bisa kok jadi sociopreneur dengan langkah-langkah yang mudah. Apa saja yah langkah awal jadi sociopreneur? Yuk kita simak! 🙂

  • Dimulai dari niat yang benar

Setiap kegiatan selalu dilandasi dengan niat. Niat dan hasil pasti berbanding lurus kok. Kalo niat baik, pasti hasilnya baik. Ingat, niat kita menjadi sociopreneur adalah menjadi orang yang bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa ini. Memiliki popularitas dan profit super besar bukanlah target utama sociopreneur.

  • Mencari tahu kebutuhan dan potensi masyarakat

Sesuai namanya, sociopreneur memiliki posisi strategis di mata masyarakat. Ibaratnya nih, posisi sociopreneur bagaikan oasis di padang pasir. Sociopreneur mesti mengetahui hal-hal apa saja yang sedang dibutuhkan masyarakat. Ide segar nan solutif selalu dibutuhkan untuk mengatasi masalah sosial. Selain itu, sociopreneur mesti mengenal dan percaya akan potensi masyarakat. Potensi masyarakat merupakan ‘tambahan modal’ untuk kewirausahaan sosial.

Gimana sih supaya punya ide yang kreatif yang berguna bagi masyarakat? Nah, saya punya rumus oke nih dari dosen yang kreatif, Prof. Primadi:

f = I. D. E. A

I= Imagination; D=Data; E=Evaluation; A=Action

  • Bergabung dengan komunitas wirausaha dan yayasan sosial

Kondisi kewirausahaan di Indonesia sedang meningkat. Berbagai macam komunitas hingga sekolah wirausaha semakin bermunculan. Komunitas wirausaha pun terdiri dari yang berskala mahasiswa hingga pengusaha muda. Sama halnya dengan berbagai macam yayasan sosial juga terus berkembang.  Nah, ada baiknya sebelum kita ingin terjun ke dunia wirausaha sosial kita mengetahui terlebih dahulu berbagai macam ilmu kewirausahaan. Dengan mengikuti organisasi semacam ini, soft skill kita akan semakin terasah. 🙂

  • Mengikuti kompetisi sociopreneur

Punya ide bagus tapi terbatas akan permodalan? Ikuti saja lomba sociopreneur! Sama halnya dengan kompetisi bisnis lain, kompetisi ini membutuhkan ide bisnis yang kreatif dan solutif. Nah, jika kita menang, maka ide bisnis kita akan terwujud dan diberi modal. 😀

  • Action!

Menjadi sociopreneur bukan sekadar wacana. Action speak louder than words!

“The best reason to start an organization is to make meaning; to create a product or service to make the world a better place.”                                                                                                                                                

                                                                                                                                                                                                 Guy Kawasaki

                                                                                                                                                                                                                         

 

 

Lakukan, Berani, dan Semangat

Seorang wirausaha berbeda dengan masyarakat lainnya, terlebih wirausaha sosial. Yang membedakan mereka, baik wirausaha maupun wirausaha sosial dari masyarakat lainnya adalah prinsip hidup yang mereka pegang teguh dan jalani. Prinsip untuk berani mencoba dan melakukan, berani mengambil risiko, pantang menyerah, sabar, percaya pada harapannya, dan teguh dalam menggapai mimpinya. Semangat dan kepercayaan menjadi energi tersendiri dalam diri para wirausaha dalam menggapai mimpinya. Kita dapat mempelajari banyak hal dari kisah seorang agen yang menjadi distributor kue kering La Difa Cookies (ga ada namanya, maaf T_T). Beliau memulai berjualan kue kering dari tahun 2006. Berawal dari rasa ketertarikannya kepada kue kering Difa Cookies yang mempunyai aneka bentuk yang menarik, beliau kemudian berkeinginan untuk menjadi agen yang menjual kue tersebut. Beliau berusaha untuk mencari tahu rumah produksi kue tersebut. Difa cookies merupakan kue kering dari Bandung, rumah produksinya ada di Bojong Koneng, Cikutra, Bandung. Tetapi beliau mendapatkan info bahwa Difa cookies bisa didapatkan juga di Lubang Buaya. Beliau pergi kesana dan mendaftar untuk menjadi agen dan berjualan Difa cookies pada tahun 2007.

Di tahun 2008 beliau semakin yakin dan mendapatkan tempat yang strategis untuk berjualan dan beliau mencoba untuk menghubungi Mbak Dini, pemilik Difa cookies, tetapi beliau ditolak.  Meskipun demikian, beliau pantang menyerah. Sampai akhirnya pada suatu hari Difa cookies sedang mengadakan pameran di Balai Kartini dan beliau mencoba untuk menghubungi lagi Mbak Dini, si pemilik Difa cookies, dan ternyata beliau berhasil. Mbak Dini setuju beliau menjadi distributor produksinya.

Beliau memperbaiki tempatnya berjualan menjadi lebih menarik dan mulai menjadikannya sebagai tempat penjualan Difa cookies. Beliau menjadi distributor Difa cookies selama tahun 2009 dan 2010. Pada tahun 2010 Difa cookies diubah namanya menjadi La Difa cookies. Dan tahun 2010 merupakan kegembiraan bagi beliau karena beliau terpilih menjadi agen terbaik La Difa Cookies dan mendapatkan ‘reward’ berupa home theatre. Ini merupakan hasil dari kerja keras beliau yang tidak pernah menyerah dalam tiap langkah perjalanannya.

Kita dapat mengambil pelajaran dari kisah beliau yang gigih dalam mewujudkan keinginannya sampai akhirnya menghadirkan senyum yang merupakan penghargaan atas usahanya. Dalam konteks wirausaha sendiri nilai-nilai yang bisa kita ambil dari kisah beliau diantaranya kita harus antusias dengan hal yang kita sukai sehingga kita bisa memaksimalkan usaha kita untuk mencapai dan menjalaninya. Selain itu kita harus selalu semangat, pantang menyerah, berani dan terus mencoba, berani mengambil risiko, dan berpikir positif terhadap apa yang akan kita peroleh dari yang kita kerjakan. Sip, salam wirausaha kawan ^^

[Oleh Nining Rohayati]